Ukhuwah secara
bahasa berasal dari kata أخ (akhun)
yang artinya
saudara. Ukhuwah berarti persaudaraan. Persaudaraan yang dimaksud dalam ukhuwah
ini bukan hanya terbatas pada saudara yang masih punya hubungan darah,
melainkan saudara seiman. Sehingga dalam ukhuwah Islamiyah tidak hanya terbatas
oleh suku, bangsa dan lain sebagainya. Adapun secara istilah ukhuwah islamiyah adalah kekuatan iman dan spiritual
yang dikaruniakan Allaah kepada hamba-Nya yang beriman dan bertakwa yang
menumbuhkan perasaan kasih sayang, persaudaraan, kemuliaan, dan rasa saling
percaya terhadap saudara seakidah.
1. Ukhuwah Islamiyah merupakan nikmat Allah
Sebagaimana dalam Al-qur’an Surat Ali Imron ayat 103, Allah SWT berfirman:
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada
tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat
Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah
mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang
yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah
menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya
kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.”
2. Perumpamaan tali tasbih
Di dalam
Al-qur’an Surat Az-Zukhruf ayat 67, Allah SWT berfirman:
“Teman-teman akrab pada hari itu
sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang
bertakwa.”
3. Merupakan
arahan Rabbani
Sebagaimana
Allah SWT berfirman:
Artinya: “Dan
yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu
membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat
mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka.
Sesungguhnya Dia Maha Gagah lagi Maha Bijaksana. (Q.S. Al-Anfal:
63)
4. Merupakan cerminan iman
Sebagaimana tercantum dalam Al-Qur’an Surat Al-Hujurat ayat 10, Allah SWT
berfirman:
“Orang-orang beriman itu Sesungguhnya
bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu
itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat”
1. Hadits Ibn Umar
tentang orang Muslim itu bersaudara
“Dari Abdullah Ibn Umar RA.
sesungguhnya Rasulullah SAW. bersabda seorang muslim bersaudara kepada sesama
orang muslim, tidak boleh menganiayanya dan tidak boleh dibiarkan dianiaya oleh
orang lain dan siapa menyampaikan hajat saudaranya, niscaya Allah menyampaikan
hajatnya.”(H.R. Al Bukhori dalam kitab Pemaksaan)[1][2]
2. Hadits Abu Musa
tentang Mukmin itu ibarat bangunan
“Dari Abu Musa bahwa Rasulullah SAW. telah bersabda sesungguhnya
seorang mu’min bagi sesama mu’min bagaikan bangunan yang kuat menguatkan
setengah pada setengahnya.” (H.R. Al Bukhori dalam kitab sholat)[2][5]
3.
Hadits Abu
Hurairah tentang kewajiban Muslim terhadap Muslim lain.
“Dari Abu Hurairah sesungguhnya
Rasulullah SAW. bersabda kewajiban seorang
muslim kepada sesama muslim lainnya ada enam. Lalu berkata, apa saja wahai
Rasulullah. Rasulullah berkata: jika bertemu berilah salam kepadanya, jika dia
mengundang maka datangilah, jika dia minta nasihat maka nasihatilah, jika dia
bersin kemudian memuji kepada Allah maka doakanlah “Yarhamukallah”, jika dia
sakit maka tengoklah, dan jika dia mati maka antarlah jenazahnya.”(H.R. Muslim
dalam kitab salam)[3][8]
Dari hadis
tersebut, dapat diketahui bahwa kewajiban muslim terhadap muslim lain antara
lain;
a.
Mengucapkan dan
menjawab salam
Menurut Imam ibnu Abdul Bari mengawali
salam itu sunah dan menjawab salam hukumnya wajib. Menebarkan salam kepada
orang yang dikenal atau tidak, akan menumbuhkan rasa cinta atau sayang sesama
muslim. Kata السلام itu merupakan bagian dari asma Allah
SWT, ketika kita mengucapkan السلام عليكم itu berarti “semoga
engkau dalam bimbingan Allah”. Adapun ucapan salam yang sempurna adalah السلام عليكم ورحمة الله وبركاته .
b.
Memenuhi
undangan
c.
Memberi nasihat
ketika diminta
d.
Mendoakan apabila bersin
Etika orang yang bersin adalah menutup
hidung dan memelankan suaranya. Ketika ada muslim laki-laki yang bersin dan
mengucap hamdalah maka orang yang mendengarnya sunah menjawab يَرْحَمُكَ اللَه.
Jika perempuan, يَرْحَمُكِ اللّه. Kemudian orang yang bersin tadi mengucapkan yahdikumullah.
Kemudian malaikat juga ikut mendoakan dengan mengucap رَحِمَكُ اللّه atau رَحِمَكِ اللّه. Apabila orang
yang bersin tidak mengucapkan hamdalah maka makruh untuk menjawabnya.
e.
Menengoknya apabila
sakit
f.
Berta’ziyah
ketika ada yang meninggal dunia
Dalam ajaran agama Islam ketika ada
seorang muslim meninggal dunia hendaknya mengucapkan أِنَّا للّهِ وَأِنَّا أِلَيْهِ رَا
جِعُوْ ن dan berkunjung (ta’ziyah) untuk menyatakan dukacita
kepada keluarga yang ditinggalkan serta mengurangi beban yang ditinggalkan
dengan menghiburnya bahwa segala sesuatu akan kembali kepada sang pencipta,
Allah SWT.
Dalam usaha
memupuk persaudaraandanpersahabatan sesama muslim ialah saling
kunjung-mengunjungi. Adapun manfaat dari kunjung-mengunjung (silaturahmi),
yaitu:
a. Memperoleh
keridhaan Allah SWT
b. Menggembirakan
sanak kerabatnya, karena diriwayatkan dalam salah satu hadits bahwa “perbuatan
yang paling utama adalah menggembirakan orang yang beriman”.
c. Para malaikat
merasa gembira, karena mereka bergembira bila ada orang yang bersilaturahmi.
"Doa seorang muslim untuk saudaranya
dari belakang dikabulkan. Di sisi kepalanya ada malaikat yang ditugaskan,
setiap kali ia berdoa untuk saudaranya dengan kebaikan, malaikat yang
ditugaskan dengannya berkata: Amin, dan untukmu semisalnya."[4][9]
d. Menyenangkan
orang-orang yang telah meninggal dunia karena nenek moyangnya merasa senang
dengan adanya silaturahmi yang dilakukan oleh anak cucunya.
e. Menambah umur
dan menambah berkah dalam rizkinya.
f.
Menambah pahala
setelah ia meninggal dunia, karena mereka akan tetap mendoakannya walaupun ia
telah mati selama mereka ingat kebaikan yang ia lakukan buat mereka.[5][10]
Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan
untuk meningkatkan Ukhuwah Islamiyah, yaitu:
1.
Ta’aruf (saling mengenal)
Dengan adanya
interaksi satu dengan yang lain akan dapat lebih mengenal karakter individu.
Perkenalan meliputi penampilan fisik (Jasadiyyan) pengenalan pemikiran (Fikriyyan),
mengenal kejiwaan (Nafsiyyan) yang ditekankan kepada upaya memahami
kejiwaan, karakter, emosi, dan tingkah laku.
2. Tafahum (saling memahami)
Maksudnya saling memahami kelebihan dan
kekurangan, kekuatan dan kelemahan masing-masing. Sehingga segala macam
kesalahpahaman dapat dihindari.
3. At-Ta’awun (saling tolong menolong)
Dalam hal ini, dimana yang kuat
menolong yang lemah dan yang mempunyai kelebihan menolong yang kekurangan.
Sehingga dengan adanya konsep ini maka kerjasama akan tercipta dengan baik dan
saling menguntungkan sesuai fungsi dan kemampuan masing-masing.
4. Takaful (saling menanggung/senasib
sepenanggungan/ saling memberi jaminan)
Dengan adanya
tafakul akan menumbuhkan rasa aman, tidak ada rasa khawatir dan kecemasan
untuk menghadapi kehidupan
Dengan adanya Ukhuwah Islamiyah. Kita
akan merasakan kehidupan bermasyarakat yang lebih harmonis, karena perbedaan
yang ada tidak akan menimbulkan pertentangan dan permasalahan, justru akan
menjadikan kehidupan kita semakin indah. Selain itu, tingkat kesenjangan sosial
yang ada di dalam masyarakat juga akan terkikis dengan sendirinya. Hal ini
karena adanya semangat Ukhuwah Islamiyah yang menyatukan segala perbedaan yang
ada.
1xbet korean - Legit Website Website Gambling
BalasHapus1xbet korean betting and 메리트 카지노 주소 betting site - We are the choegocasino first sports 1xbet korean betting operator with a brand of strong betting experience.